Seba Baduy 2025: Warisan Budaya yang Menyatukan Masyarakat Adat dan Pemimpin Daerah

JABAROKENEWS.COM, Kota Serang – Puncak ritual Seba Baduy dilaksanakan khidmat Sabtu, (3/5/2025) malam pukul 19.30 WIB di Pendopo Gubernur Banten. Tradisi tahunan ini menjadi momen sakral bagi masyarakat Baduy dalam menyampaikan rasa syukur atas hasil panen sekaligus menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.

“Para jaro, yakni Jaro Pamarentah, Jaro Warga, dan Jaro Pananggungan 12 hadir malam ini. Mereka membawa hasil bumi sebagai simbol syukur dan juga akan berdialog langsung dengan Abah Gede (Gubernur Banten),” ujar Plt. Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Rudi Yatmawan, SE, M.Si, kepada wartawan.

Menurut Rudi, rombongan warga Baduy telah tiba dan menginap di area pendopo serta sejumlah tempat lainnya. “Alhamdulillah tempatnya cukup, ini sudah rutin kami siapkan setiap tahun,” ujarnya.

Dalam prosesi Seba, warga Baduy menyerahkan hasil bumi seperti pisang, gula aren, beras huma, rotan muda (umbul pahit), dan lainnya, talas. Bahan-bahan tersebut kemudian diolah oleh juru masak pendopo untuk jamuan makan bersama yang disebut mumuluk, khusus dipersembahkan kepada Gubernur.

Seba Baduy bukan sekadar seremoni budaya. Dalam ritual ini, para jaro juga menyampaikan harapan, masukan dan kondisi masyarakat secara langsung kepada pemimpin daerah. “Selain bentuk pengabdian dan syukur, ritual ini adalah komunikasi budaya. Harapan masyarakat disampaikan secara langsung, disertai suasana ramah tamah,” jelas Rudi.

Seba Baduy menjadi warisan budaya yang memperkuat hubungan antara masyarakat adat dan pemerintah, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur dalam kehidupan berbangsa.

( Yuyi Rohmatunisa)