Literasi Digital, Fondasi Utama Hadapi Industri 5.0

JABAROKE.COM – Bandung, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menegaskan pentingnya meningkatkan literasi digital dalam menghadapi industri 5.0. Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Futura 2023 di Gedung Serbaguna Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Sabtu, (2/12/2023).

Yusharto mengatakan, industri 5.0 juga dikenal sebagai revolusi industri kelima yang merupakan fase industrialisasi baru yang sedang berkembang. Ini ditandai dengan manusia bekerja bersama teknologi canggih dan robot berbasis kecerdasan buatan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Industri 5.0 memiliki fokus untuk meningkatkan kesejahteraan manusia secara berkelanjutan.

“Dalam menghadapi era industri 5.0, baik masyarakat, pemerintah, maupun pelaku industri perlu dibekali dengan literasi digital yang memadai,” ujar Yusharto.

Menurut Yusharto, literasi digital menjadi fondasi utama dalam menghadapi era industri 5.0. Sebab, literasi digital mencakup keterampilan menggunakan teknologi digital, memahami dan memilah informasi digital, serta menggunakan teknologi digital secara aman dan bertanggung jawab.

“Literasi digital sangat penting agar kita dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal dalam mendukung pembangunan berbasis industri 5.0,” kata Yusharto.

Yusharto mengatakan, upaya meningkatkan literasi digital dapat ditempuh dengan berbagai cara, antara lain:

  • Meningkatkan skill atau keterampilan digital setiap individu.
  • Menjadikan teknologi sebagai budaya yang akrab dengan kehidupan sehari-hari.
  • Menekankan pentingnya menjaga keamanan data dan memastikannya tidak bocor.

“Literasi digital juga mencakup keterampilan menjaga keamanan data,” ujar Yusharto. “Jangan sampai data kita bocor dan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.”

Yusharto juga berharap, daerah memiliki layanan pintar yang memudahkan kehidupan masyarakat. Layanan yang mudah diakses juga diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Saat ini, layanan selalu melibatkan interaksi manusia dan mesin,” kata Yusharto. “Perlu ditingkatkan pemahaman dan pemaknaan atas kemajuan teknologi tersebut agar tidak sampai tidak termanfaatkan dengan baik.”

Yusharto menggarisbawahi bahwa investasi mendukung literasi digital tersebut adalah untuk masa depan Indonesia yang berkelanjutan. Dengan meningkatkan kualitas literasi digital, Indonesia dapat bersaing di tingkat global.

“Kesiapan pemerintah untuk menghadapi industrialisasi ini sudah dilakukan melalui perbaikan akses, lalu portal layanan publik, lalu perbaikan pengelolaan informasi dan perbaikan infrastruktur dan aplikasi dasar yang memungkinkan penerapan industri 5.0,” jelas Yusharto.(Nad)

Sumber: Puspen Kemendagri