Seminar Internasional: “AI Agents and The Transformation of Business”

JABAROKENEWS.COM, Bekasi – Dalam rangka memperluas wawasan akademik dan praktis mengenai teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), sebuah seminar internasional bertajuk “AI Agents and The Transformation of Business” digelar dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari akademisi, mahasiswa, hingga praktisi industri.

Salah satu narasumber dalam seminar tersebut adalah Sabam Hatajulu, Ph.D, yang hadir sebagai pembicara dari sisi praktisi. Dalam wawancaranya, Sabam menjelaskan bahwa kegiatan ini menghadirkan para ahli dari dalam dan luar negeri untuk memberikan pandangan menyeluruh mengenai peran AI dalam dunia kerja dan bisnis ke depan.

“Ini adalah seminar internasional mengenai AI Agents dan Transformasi Bisnis. Kami diundang untuk memberikan pandangan—dari sisi teoritis oleh Profesor Omer dari Turki, dan saya dari sisi praktisi—mengenai bagaimana AI bisa berperan dalam mendorong transformasi bisnis,” ujar Sabam.

Seminar ini tidak hanya mengupas AI dari sisi teknis semata, tetapi juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi perkembangan teknologi ini. Sabam menuturkan bahwa AI sejatinya bukanlah ancaman, melainkan alat untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah (problem solving) dan pengambilan keputusan (decision making).

“AI membangkitkan kemungkinan-kemungkinan baru. Ini justru menjadi bekal wirausaha bagi generasi muda. Mereka bisa menciptakan ruang kerja baru, tidak harus bergantung pada sektor formal seperti BUMN atau perusahaan swasta,” jelasnya.

Sabam menyampaikan optimisme terhadap penyelenggaraan seminar ini. Menurutnya, AI dapat membuka “kotak Pandora” yang positif, yakni membuka berbagai peluang inovasi dan kolaborasi, sekaligus mengurangi kekhawatiran masyarakat terhadap ancaman kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi.

“Kita sering takut kehilangan pekerjaan karena AI. Padahal AI adalah berkah, rahmat Tuhan yang membuka kemungkinan berpikir secara 360 derajat, melahirkan ide-ide baru, dan mendorong kolaborasi lintas sektor,” kata Sabam.

Melihat antusiasme dan pentingnya isu yang dibahas, Sabam meyakini bahwa kegiatan serupa akan terus berlanjut. Apalagi, AI masih tergolong teknologi baru di Indonesia yang aplikasinya masih akan terus berkembang di berbagai lini bisnis.

“Proses bisnis di masa depan akan diperbaiki dan ditingkatkan dengan AI. Kita akan mengundang negara-negara seperti Singapura, Korea, dan Jepang untuk berbagi praktik terbaik. Bahkan, mahasiswa dari Bekasi bisa berkesempatan studi banding ke Turki, tempat Prof. Omer berasal,” ungkapnya.

Profesor Omer sendiri, sebagai Subject Matter Expert dalam bidang AI, diundang langsung dari Turki untuk menjadi pembicara utama. Keterlibatannya memperkuat dimensi akademik dan internasional dari seminar ini.

Dalam kapasitasnya sebagai praktisi dan anggota komisaris Air Asia, Sabam Butarbutar menekankan bahwa pemikiran baru sangat diperlukan, terutama dalam menghadapi berbagai krisis dan tantangan bisnis saat ini. Seminar ini, menurutnya, menjadi momentum penting untuk melahirkan cara pandang dan solusi baru melalui pemanfaatan teknologi.(*)