Paskah Bukan Sekadar Seremoni, Pembimas Katolik Banten Serukan Pertobatan Ekologis
JABAROKENEWS.COM, Serang – Dalam semangat perayaan Paskah tahun ini, Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten, Pormadi Simbolon, S.S., M.Fil, menekankan pentingnya aksi nyata yang lahir dari nilai-nilai iman, terutama dalam isu kemanusiaan dan pelestarian lingkungan hidup.
“Paskah bukan hanya seremoni liturgis, tapi juga ajakan untuk bertindak untuk melawan ketidakadilan, merawat ciptaan dan memperkuat solidaritas antarumat beragama,” ujar Pormadi dalam wawancara di ruang kerjanya Rabu, (16/04/2025).
Ia menegaskan, isu-isu global seperti konflik, kemiskinan, korupsi dan krisis ekologis merupakan tantangan nyata yang harus direspons oleh umat beriman. Dalam konteks itu, Gereja Katolik melalui ajaran Paus Fransiskus mengajak seluruh umat untuk melakukan pertobatan ekologis sebagai wujud kepedulian terhadap alam.
“Kerusakan lingkungan berdampak langsung pada kemanusiaan. Maka kita diajak untuk tidak hanya berdoa, tapi juga bertindak. Ini sejalan dengan deklarasi bersama antara Menteri Agama dan Paus Fransiskus,” katanya.
Sebagai bentuk komitmen, Kementerian Agama akan menggelar program penanaman sejuta pohon secara nasional pada 22 April 2025. Pormadi berharap umat Katolik di Banten bisa mengambil bagian aktif dalam program tersebut.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama di Banten yang selama ini sudah berjalan baik. Ia menyebut predikat zero terorisme yang disematkan kepada Banten merupakan bukti konkret keberhasilan berbagai pihak, termasuk gereja, pemerintah daerah dan elemen masyarakat.
“Kita harus terus memperkuat dialog, saling menghargai perbedaan. Melihat orang lain dari perspektif mereka, bukan memaksakan cara pandang kita,” ujarnya.
Dengan komunitas Katolik yang relatif kecil di Banten, Pormadi menekankan pentingnya bersikap terbuka dan berbaur dengan masyarakat yang lebih luas tanpa kehilangan identitas iman.
“Sebagai minoritas, kita justru terpanggil untuk menjadi jembatan, pembawa damai dan pelaku kebaikan. Itu esensi Paskah,” pungkasnya.( Yuyi Rohmatunisa)