77% Lahan Indonesia Terdegradasi, UGM dan Save Soil Dorong Aksi Nyata
JABAROKENEWS.COM, Yogyakarta – UGM (Universitas Gadjah Mada) bekerja sama dengan gerakan Save Soil untuk menyelenggarakan acara kesadaran tentang pentingnya melindungi tanah, bertempat di GIK UGM (Ruang C1-004), Jum’at pagi (13 Juni 2025).
Acara ini menghadirkan pembicara yang inspiratif, termasuk Sahil Jha (Save Soil Changemaker), Raline Shah (Save Soil Ambassador), Praveena Sridhar (Chief Science & Technology Officer, Save Soil) dan Prof. Benito (Fakultas Pertanian UGM).
Melalui keterangannya, Jum’at (13/6), Prof. Benito (Fakultas Pertanian UGM) mengungkapkan bahwa, tujuan kegiatan diatas adalah untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan informasi tentang tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk melindungi tanah, yang saat ini mengalami degradasi dan kehilangan kesuburannya.
Sumber dari Bappenas (2021), sekitar 77% lahan di Indonesia sudah mengalami degradasi. Ini dapat berdampak pada berbagai sektor, terutama keamanan pangan.
Tanah adalah dasar ekosistem, menghidupi pangan kita, menampung karbon dan menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati darat. Namun, di Indonesia ribuan lahan terdegradasi akibat deforestasi, urbanisasi dan lainnya. Jika dibiarkan, krisis tersebut mengancam ketahanan pangan, kualitas air, serta kemampuan hutan menyerap karbon.
“Di Indonesia, banyak lahan pertanian yang mengalami penurunan kesuburan. Kondisi ini disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dan minimnya pengembalian
bahan organik ke dalam tanah. Hal tersebut menyebabkan turunnya produktivitas pertanian, seperti padi dan sayuran dan tanah menjadi keras,” pungkasnya.
Sementara Komunitas Sahabat Pohon, Komunitas Anak Muda Peduli Pohon dan Lingkungan, bersama Wikikopi juga menggelar diskusi bersama Sahil Jha (19 tahun), aktivis muda India penggerak kampanye global Save Soil, kegiatan tersebut berjudul “Ngeteh Sore bareng Sahil” di Kafe Antologi pada Jum’at (13 Juni 2025).
“Gerakan Save Soil oleh Sahil sangat keren. Usia-nya masih muda namun dia sudah bisa memiliki kesadaran tersebut. Karena masih muda, ia memiliki banyak tenaga untuk mengajak teman-teman muda lainnya supaya memiliki kesadaran seperti itu juga. Karena tanah adalah tempat kita hidup, berbudaya dan sumber pangan kita. Jaga tanah karena tanah adalah masa depan kita,” ujar Clara Ruel Eugene (15), Koordinator Sahabat Pohon.
“20 tahun ke depan, kita tidak akan memiliki makanan, air, bahkan udara bersih jika kita tidak memiliki tanah yang subur. Kita harus menyebarkan kesadaran ini dan beraksi dari sekarang untuk menyelamatkan tanah artinya menyelamatkan masa depan,” ujar Sahil Jha, penggerak kampanye global Save Soil. (Red).